Sabtu, 04 Juli 2009

Media Pengajaran di Taman Kanak-kanak

MEDIA PENGAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK

A. Latar Belakang

Pendidikan Taman kanak-kanak memiliki peranan yang besar dalam membantu meletakkan dasar bagi anak dalam mengembangkan moral, nilai-nilai agama, sosial emosional, konsep diri, disiplin dan kemandirian serta mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa dan seni.

Sebagai upaya mencapai peranan tersebut, dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat tercapai secara optimal. Untuk itu sangatlah diperlukan proses pendidikan yang terencana dan sistematis agar pendidikan yang diberikan lebih bermakna dan berarti bagi anak didik, mendorong keberanian dan merangsang anak mencari pengalaman baru untuk perkembangan dirinya secara optimal serta memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi serta belajar secara menyenangkan.

Untuk mendapatkan proses pendidikan tersebut, media pengajaran di taman kanak-kanak memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan media yang memadai dapat memenuhi prinsip dalam proses pembelajaran di taman kanak-kanak yaitu bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

Pada dasarnya media di taman kanak-kanak merupakan wahana yang dapat mengkomunikasikan antara belajar dan mengajar serta dapat memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar anak didik serta membangkitkan motivasi belajar pada anak didik. Selain itu dengan keberadaan media dapat mempermudah pendidik dalam menjalankan proses pembelajaran.

Atas dasar alasan tersebut di atas, sangatlah penting bagi pendidik di taman kanak-kanak untuk mengetahui peranan media pengajaran, mengenal jenis, kriteria, bahan, serta mengetahui bagaimana memilih, menyediakan, serta cara penggunaan media tersebut sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar. Dan dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan mempermudah pendidik dalam menanamkan dan mengembangkan berbagai perilaku dan program pengembangan kepada anak didik serta meningkatkan kemampuan dan kreativitas pendidik dalam pengolahan media pengajaran yang akan digunakan.

Media yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar tidak harus diadakan dengan membeli, akan tetapi dapat dibuat dengan memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar. Dengan kata lain, semua sarana dan bahan yang ada di lingkungan sekitar dapat digunakan sebagai sumber belajar mengajar di taman kanak-kanak.

Oleh karena itu pengajar di taman kanak-kanak diharapkan untuk lebih kreatif dalam membuat atau menciptakan sendiri sarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar bahkan dengan kreatifitasnya seorang pendidik diharapkan dapat melakukan proses daur ulang dengan menggunakan bahan bekas dan menjadikannya media yang menarik dan bermanfaat untuk anak, yang tentu saja dengan memperhatikan tahap perkembangan anak didik

B. Tujuan

  1. Agar pendidik di taman kanak-kanak mengetahui peran media pengajaran, sehinggga dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar, sehingga pada akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar.
  2. mengetahui nilai dan manfaat media pengajaran,
  3. dapat mengetahui jenis-jenis media pengajaran
  4. mengetahui cara dalam pemilihan, penyediaan/pengadaan dan penggunaan media pengajaran
  5. mengetahui pembuatan media pengajaran
  6. dapat melakukan proses daur ulang / menggunakan bahan bekas sebagai bahan dalam pembuatan media pengajaran.


PERANAN MEDIA PENGAJARAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR


A. Nilai dan Manfaat Media Pengajaran

Anak usia taman kanak-kanak adalah pribadi yang unik, yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar serta memiliki keinginan yang kuat untuk meniru dan mencoba segala stimulus atau rangsangan yang mereka indra di lingkungannya.

Keberadaan media pengajaran sebagai penunjang dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menjadi stimulus yang dibutuhkan oleh anak, karena pada usia tersebut mereka akan lebih tertarik serta lebih cepat dalam hal mempelajari sesuatu yang dapat di indranya , baik dengan cara dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan secara langsung.

Dengan adanya ketertarikan anak tersebut maka diharapkan dapat merangsang anak untuk mempelajari sesuatu dengan cara lebih cepat dan dengan cara yang lebih menyenangkan.

Atas dasar alasan tersebut di atas, keberadaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi proses belajar anak, yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar anak.

Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar anak, yaitu :

1. Berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar, antara lain :

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar anak

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga akan lebih mudah dipahami oleh anak dan memungkinkan anak menguasai kemampuan yang diharapkan.

c. Metode mengajar yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata , sehingga anak tidak cepat bosan serta pendidik tidak kehabisan tenaga.

d. Anak akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab mereka tidak hanya mendengarkan penuturan gurunya, tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, menemukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

2. Berkenaan dengan taraf berfikir anak.

Tarap berfikir manusia melalui beberapa tahap perkembangan, dimulai dari berfikir konkrit menuju ke berfikir abstrak, berfikir sederhana menuju ke berfikir kompleks. Atas dasar perkembangan tersebut proses awal berfikir anak melalui tahapan konkrit dan sederhana.

Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berfikir tersebut, sebab melalui media pengajaran hal-hal yang bersifat abstrak dapat dikonkritkan dan hal-hal yang bersifat komplek dapat disederhanakan.

Taraf berfikir tersebut melalui prosedur belajar yang terdiri dari 4 tingkatan, yaitu :

a. Belajar langsung melalui lingkungan terdekat.

b. Belajar langsung melalui kegiatan-kegiatan ekspresi, seperti menggambar, menari, mewarnai, dan lain-lain.

c. Belajar tak langsung melalui televise, film, radio, dan lain-lain.

d. Belajar tak langsung melalui kata-kata seperti cerita, buku dan lain-lain.

Tingkatan belajar yang pertama adalah bersifat konkrit, bersumber dari kehidupan masyarakat yang ada di lingkungan terdekat anak. Semakin ke bawah tingkat belajar yang dilakukan anak semakin abstrak karena menggunakan simbol-simbol yang abstrak tentang realitas.

3. Berkenaan dengan proses belajar anak.

Proses belajar anak melalui beberapa tingkatan, dalam hal ini anak belajar dari tingkat pengamatan (persepsi) menuju ke tingkat pengertian (konsepsi).

Anak belajar dengan pengamatan melalui pengindraan (mata, telinga, hidung, lidah dan kulit). Pada tingkatan ini dalam proses belajarnya sangat banyak diperlukan penggunaan media sebagai alat peraga, akan tetapi semakin bertambah usia semakin tinggi pula tingkatan belajarnya, sehingga pada tingkatan ini anak akan lebih banyak belajar dengan pengertian daripada dengan pengamatan.

B. Jenis-jenis media pegajaran

Media pengajaran yang dipergunakan di taman kanak-kanak terdiri dari dua jenis, yaitu alat peraga dan alat permainan.

Alat peraga adalah semua alat yang dipergunakan oleh pendidik untuk menerangkan/memperagakan bahan pelajaran dalam proses belajar mengajar. Sedangkan alat permainan adalah semua alat yang dipergunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya sehingga anak dapat melakukan proses belajar dengan cara yang menyenangkan. Dalam pelaksanaannya kedua alat tersebut dapat berfungsi sebaliknya, maksudnya adalah alat peraga dapat dipergunakan sebagai alat permainan dan sebaliknya alat permainan dapat dipergunakan sebagai alat peraga sesuai dengan fungsi yang dipergunakan oleh pendidik saat melaksanakan proses belajar dan mengajar.

Alat peraga terbagi dalam dua jenis alat, yaitu alat peraga langsung dan alat peraga tidak langsung.

Alat peraga langsung adalah alat peraga yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar yang merupakan bahan atau benda yang sebenarnya dan bukan tiruan. Sedangkan alat peraga tidak langsung adalah benda-benda tiruan.

Sebenarnya keberadaan alat peraga langsung lebih diutamakan daripada alat peraga tidak langsung, namun ada beberapa alasan mengapa alat peraga tidak langsung dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Alasan yang pertama adalah apabila alat peraga yang sebenarnya sulit untuk didapatkan, terlalu kecil sehingga sulit untuk diamati, terlalu besar sehingga tidak memungkinkan apabila dibawa ke dalam kelas, ataupun letak benda yang sebenarnya terlalu jauh dari lokasi tempat megajar.

Alat permainan terbagi dua macam, yaitu alat permainan di dalam kelas dan alat permainan di luar kelas.

Alat permainan di dalam kelas adalah alat permainan yang biasa dipergunakan di dalam kelas, misalnya : puzzle, balok, boneka dan lain sebaginya. Adapun alat permainan di luar kelas adalah alat permainan yang biasa dipergunakan di luar kelas, misalnya : jungkitan, perosotan, piring putar, jala panjatan dan lain sebagainya.


PEMILIHAN DAN PENGADAAN MEDIA PENGAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK

A. Pemilihan Media Pengajaran

Media pengajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pengajaran di taman kanak-kanak mencakup hal sebagai berikut :

a. Media pengajaran yang dipersiapkan sesuai dengan tujuan dan fungsi penggunaan media tersebut.

b. Dapat memberi pengertian atau menjelaskan suatu konsep tertentu.

c. Dapat mendorong kreatifitas anak, memberi kesempatan kepada anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri).

d. Media pengajaran harus memenuhi unsur kebenaran ukuran, ketelitian dan kejelasan.Hal tersebut perlu diperhatikan untuk menghindari kesalahan konsep atau pengertian tentang sesuatu yang akan digambarkan atau dijelaskan. Misalnya pendidik memilih menggunakan gambar-gambar binatang untuk menjelaskan bahwa binatang itu bermacam-macam. Hal yang perlu diperhatikan adalah bentuk proporsi gambar binatang tersebut memiliki proporsi atau perbandingan ukuran antara bentuk muka, badan dan anggota badan lainnya menggambarkan binatang-binatang yang dimaksud.

e. Media yang tersedia harus aman, tidak membahayakan bagi anak. Misalnya menggunakan zat pewarna yang aman bagi kesehatan, bahan yang tidak tajam dan rapi sehingga tidak akan melukai dan membahayakan anak.

f. Dapat dipergunakan secara individual, kelompok atau klasikal.

g. Media pengajaran tersebut hendaknya menarik, menyenangkan dan tidak membosankan, serta memenuhi keindahan dalam bentuk maupun warna, serta rapi dalam pembuatannya.

h. Mudah digunakan oleh pendidik maupun anak.

B. Pengadaan dan Pembuatan Media Pengajaran

Dalam rangka mencapai keberhasilan kegiatan belajar mengajar, media pengajaran yang memadai sebaiknya dapat dipergunakan oleh pendidik dan anak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengadakan sarana yang dibutuhkan, antara lain dengan membeli, membuat, memanfaatkan lingkungan dan mengembangkan sarana yang telah ada di taman kanak-kanak.

Sebelum mengadakan media yang akan dipergunakan perlu memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan/perencanaan

Pada tahapan ini pendidik hendaknya :

a. Mempelajari dan menguasai kurikulum taman kanak-kanak terutama mengenai kemampuan-kemampuan yang akan dicapai oleh anak didik.

b. Melakukan analisis dengan maksud mengetahui hubungan antara kemampuan-kemampuan yang akan dicapai dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan dan media yang diperlukan.

c. Meng inventarisasi media yang telah tersedia.

d. Memeriksa kelengkapannya yang menyangkut kelengkapan setiap jenis dan jumlah yang diperlukan.

e. Memeriksa fungsi media yang tersedia, apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak.

f. Menginventarisasi kebutuhan media yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

g. Merencanakan pembuatan media pengajran atau pembelian media sesuai dengan kebutuhan.

h. Melaksanakan pembuatan atau pembelian media pengajaran.

2. Pengadaan dengan cara membuat sendiri

Apabila pengadaan media dengan cara membuat sendiri ada beberapa prinsip dalam pembuatan media yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Media yang dibuat hendaknya multi guna, artinya media tersebut dapat digunakan untuk semua pengembangan dan kemampuan lain yang sesuai. Disamping dapat dipergunakan sebagai alat peraga juga dapat digunakan sebagai alat bermain oleh anak.

b. Bahan yang digunakan mudah didapat di lingkungan sekitar dan murah harganya. Bahan-bahan tersebut dapat dibeli, diambil di lingkungan sekitar atau dari bahan-bahan bekas/sisa. Dan alangkah lebih baik apabila bahan yang digunakan merupakan barang-barang bekas yang layak pakai sehingga selain mendapatkan bahan yang lebih murah atau mungkin tidak perlu membeli juga dapat mengenalkan kepada anak didik proses daur ulang serta memungkinkan bagi pendidik untuk menuangkan kreativitasnya.

c. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak.

d. Media yang dibuat dapat menimbulkan kreativitas anak, dapat dimainkan sehingga menambah kesenangan bagi anak, menimbulkan daya khayal dan daya imajinasi serta dapat digunakan untuk bereksperimen dan bereksplorasi.

e. Sesuai dengan tujuan dan fungsi media.

f. Dapat digunakan secara individu, kelompok dan klasikal.

g. Alat dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Selain prinsip-prinsip tadi juga ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan media pengajaran. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Segi Edukatif

1. Kesesuaian dengan Kurikulum, dalam hal ini sesuai dengan kompetensi

yang diharapkan dicapai oleh anak didik

2. Segi kesesuaian dengan dikdatik metodik. Yang termasuk dalam segi ini, antara lain :

2.1 Media yang dibuat harus sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

2.2 Dapat mendorong aktivitas dan kreativitas anak.

2.3 Membantu kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

b. Segi Teknik

1. Kebenaran

Kebenaran yang dimaksud adlah kebenaran yang ditinjau dari konsep ilmu.

2. Ketelitian

Media yang dibuat harus memenuhi unsure ketelitian, agar tidak

menimbulkan kesalahan konsep, atau tidak dapat memenuhi fungsinya.

3. Keawetan

Bahan dan konstruksi harus kuat dan tahan lama.

4. Ketahanan

Tidak mudah berubah, dalam arti efektivitasnya tetap walaupun dalam

Perubahan cuaca dan sebagainya

5. Kemudahan dalam pemakaian

Media tersebut mudah dipakai oleh anak dan semua guru.

6. Keamanan

Media yang dibuat harus aman dan tidak membahayakan pemakai..

7. Ketepatan ukuran

8. Kompatibilitas

Media tersebut memiliki fleksibilitas sehingga dapat digunakan dengan

media yang lain yang bukan merupakan pasangannnya.

c. Segi Estetika/keindahan

1. Bentuk yang estetis.

2. Keserasian ukuran

3. Warna/kombinasi warna yang serasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar