Kamis, 08 Oktober 2009

Permen

Minggu ini minggu pertama aku masuk kuliah, setelah hampir sebulan libur. Agak malas juga berangkat apalagi mengingat aku harus meninggalkan anakku seharian.
Tempat kuliahku masih terhitung dekat, hanya butuh waktu kurang lebih empat jam pulang pergi ke tempat kuliah. He..kuliahku kan di Bandung sodara-sodara, di UNINUS tercinta.
Bila ingat kuliah dan anakku campur aduk deh...tapi semalas apapun ku coba tak menunjukkannya di depan dia, sebab aku terobsesi ingin menjadi bunda teladan di matanya. Jadi semalas apapun, aku tetap perlihatkan semangat, sebanyak apapun tugas, aku coba tidak mengeluh, secapek apapun, aku coba tetap tersenyum.
Kayaknya munafik bangetya..Lha iya lah!
Aku teringat kata-kata Mario Teguh "kalau kita berpura-pura untuk tujuan baik menjadi apa yang kita pura-purakan, maka Tuhan akan menolong menjadikannya sungguh-sungguh" kurang lebih begitu yang beliau katakan.
Tapi di suatu pagi aku tersentak, ketika pagi-pagi sekali aku akan berangkat kuliah dan ketika akan ku cium kening anakku untuk pamit, kulihat matanya berkaca-kaca. Aku yang waktu itu amat terburu-buru karena takut kesiangan menghentikan langkahku..dan kucoba untuk tersenyum dan bertanya
"Kakang sayang kenapa menangis?".
Anakku sambil menahan tangisnya berkata "Kakang sedih bunda..ditinggal terus".
Ya Allah..anakku..What must I say??
Akhirnya aku bilang padanya "Kakang sayang, sebenarnya bunda ingin bersama Kakang sebab kalau bersama Kakang bunda sangat senang, tapi sayang.. sekarang bunda harus ke sekolah. Insya Allah nanti kalau pulang kita main lagi..sabar ya..".
Terus terang aku tidak tahu apa yang ku katakan tadi itu benar atau salah..sungguh aku tidak ingin membuatnya trauma karena sering ditinggal.
Peristiwa itu membuatku menata kembali rencana, cita-cita dan keinginan-keinginanku. Aku mencoba memilahnya menjadi beberapa prioritas. Hmm..inilah dia..
Prioritasku yang utama adalah sebagai istri, kemudian sebagai bunda, sebagai anak sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Berat juga rasanya bagiku yang terbiasa memprioritaskan diri sebagai individu..tapi ku berharap semoga Allah SWT memberiku kekuatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar